Prolog Kerjasama PT.BUMNHL I dengan IPB tentang Pengembangan Budidaya Tarum / Indigofera Serta Melakukan Survei Lapangan lahan Calon Investor di Jasinga Bogor untuk Program BLU
- Details
- Hits: 388
Senin, 16 Mei 2016, Jarot Wijanarko Manager Renbang PT BUMN HL I didampingi Tatus Tresna Daris selaku Supervisor Trading PT BUMN HL I melakukan dua kegiatan sekaligus yaitu Prolog Kerjasama PT.BUMNHL I dengan IPB tentang Pengembangan Budidaya Tarum / Indigofera, Industri Pengolahan dan Pemasarannya Serta Melakukan Survei Lapangan lahan Calon Investor di Jasinga Bogor untuk Program BLU.
Judul Proposal yang disampaikan oleh Tim Fakultas Peternakan IPB adalah “Pengembangan Sentra Produksi Dan Industri Konsentrat Hijau Indigofera di PT.BUMNHL I Sebagai Sumber Protein Dan Pakan Fungsional Murah Untuk Menunjang Produktivitas Ternak Nasional”. Program ini berlangsung selama 3 (tiga) tahun, anggaran yang diajukan untuk tahun ke 1/2016-2017 adalah sebesar Rp 1.456.762.000 (satu milyar empat ratus lima puluh enam juta tujuh ratus enam puluh dua ribu rupiah. Semua biaya dari Kementrian Ristek, peran dan tanggungjawab PT.BUMNHL I pada tahun ke I adalah sebagai Penyedia lahan seluas 100 Ha dan Penyedia tenaga kerja serta Penanggungjawab / Koordinator Lapangan. PT.BUMNHL I diprioritaskan untuk menjadi salah-satu produsen Konsentrat Hijau berbasis Indigofera berskala industri dengan standar mutu yang dihasilkan dari Program ini.
Sedangkan Survei lapangan lahan Calon Investor untuk Program BLU, Lahan Calon Investor yang akan dikerjasamakan melalui Pola Agrosilvopastura dengan pendanaan dari berbagai pihak (sesuai proposal yang telah dipresentasikan oleh Dirut PT.BUMNHL I) terletak di Jasinga Bogor kurang lebih berjarak 55 Km dari Kampus IPB Dramaga dengan kondisi jalan masuk ke lokasi cukup bagus namun agak sempit (lebar +/- 5 meter). Ketinggian lahan sekitar 600-650 dpl dengan total perkiraan luas adalah 23 Ha. Kelerengan lahan antara 15%-25% dan berbukit sehingga dalam menentukan jenis pohon perkayuan maupun tanaman pakan ternak yang akan ditanam harus memiliki perakaran yang kuat (perakaran tunjang). Kondisi vegetasi sudah cukup banyak dengan tutupan lahan sekitar 40%, sehingga apabila ingin disandingkan dengan Program BLU-P2H dapat menggunakan Skema Pengayaan. Jenis tanaman perkayuan yang mendominasi adalah jenis-jenis: Eucalyptus deglupta, Jabon, Sengon. Kondisi tanaman Eucalyltus deglupta yang terletak di lahan kering banyak yang terkena serangan rayap sedangkan yang terletak di lahan agak basah ssampai dengan basah tidak menunjukan adanya serangan rayap. Lahan bawah belum banyak dimanfaatkan sehingga dapat saja dijadikan lahan tanam untuk tanaman hijauan pakan ternak.
RECENT ENTRIES
- Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI)
- Nawacita Hutan Jawa
- Mini Workshop Potensi Bahan Baku Kayu Rakyat dan Industri Kayu dalam Pengembangan Industri Wood Pellet
- PT BUMN Hijau Lestari Resmi Jalin Kerja Sama Dengan Green Wood Indonesia
- Prolog Kerjasama PT.BUMNHL I dengan IPB tentang Pengembangan Budidaya Tarum / Indigofera Serta Melakukan Survei Lapangan lahan Calon Investor di Jasinga Bogor untuk Program BLU
KALENDER
|
LEAFLET
Visitors Counter
Visi
“Menjadi Pengelola Bisnis Agroforestry Berbasis Lingkungan Secara Lestari Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. “